Strategi Membuat Video Shorts yang Baik, Tips Trik Agar Viral, dan Hindari Kesalahan
Cape-cape bikin video berjam-jam kadang 1-3 hari malah sepi penonton? Pernah mengalami seperti itu? Mungkin semua content creator juga sama. Jangan nyerah, mending cari tau rahasia creator yang sukses sering viral, dan hindari kesalahan-kesalahannya.
Artikel ini merupakan catatan pribadi hasil pengamatan Elppas untuk membuat video short menjadi trending (viral) atau minimal gak sepi-sepi amat.
Belajar terus, update terus ilmunya!
Strategi Membuat Video Shorts Menjadi Trending (Viral)
Tidak ada rahasia khusus agar sukses membuat video short, sudah banyak tips-triknya, hanya tinggal ikuti saja panduannya.
Jangan grasa grusu, jangan malas, buat script videonya dan menententukan tujuan video agar informasi yang ingin disampaikan terkirim dengan baik.
Jika Kamu ingin videomu menjadi viral, ada beberapa strategi penting yang perlu Anda perhatikan.
1. "Hook" (5 Detik Pertama yang Menentukan)
Video short adalah tentang menarik perhatian penonton secepat mungkin. Inilah mengapa 5 detik pertama sangat penting.
Kamu harus membuat momen menarik dalam waktu yang sangat singkat, sebelum jempol penonton men-swipe videomu.
Berikut adalah contoh:
- Kucing kelaparan di saat hujan: Mulai video dengan suara kucing mengeong untuk membuat penonton penasaran.
- Kucing yang suka kabur: Gunakan narasi yang menarik untuk menjelaskan situasi dan membuat penonton terlibat.
2. Cara Mengedit Video Shorts
Editing juga sangat penting agar hasil akhirnya maksimal:
- Tampilkan "Hook" terbaik, ingat 5 detik pertama adalah "hook"
- Pemotongan video menjadi potongan-potongan yang cepat dapat membuat video terlihat dinamis dan mempertahankan retensi penonton. Potongan gambar sekitar 4 detik perubahan dapat membuat video terasa lebih menarik. Kuncinya adalah menjaga retensi penonton di atas 80%.
- Tambahkan subtitle yang menarik, hal ini bisa meningkatkan engagement dan retensi video, terkhusus untuk video yang cenderung monoton seperti video motivasi, ceramah, dan sejenisnya.
Di CapCut ada "Auto Caption" yang bisa menambahkan teks animasi yang pas dengan ucapan.
Hati-hati untuk video yang memang secara visual sudah menghibur atau tujuannya agar penonton melihat videonya saja, tidak begitu memerlukan narasi maka catpion/subtitle bisa diminimalkan atau bahkan tidak diperlukan karena dapat mengganggu konsentrasi penonton.
3. Trik Mengajak Like Comment Subscribe
Pernah denger di video kalimat seperti ini? "Sya doakan yang tekan Like masuk surga, yang enggak tekan like masuk surga juga tapi belakangan." atau kalimat yang sejenisnya?
"Yang setuju silahkan tekan like, yang tidak setuju comment dimana masalahnya?"
"Yang mau saya kasih gratis silahkan tekan like dan comment mau!"
"Untuk mendapat discount tekan tombol like, dan comment mau!"
Trik ini dapat meningkatkan engagement dan durasi tonton.
4. Trik Judul Video Shorts dan Hastag
Judul video short harus singkat dan jelas. Judul yang pendek dan menarik akan membuat penonton penasaran. Gunakan kata kunci yang relevan untuk membantu YouTube memahami ini video tentang apa, dengan kata kunci apa, untuk merekomendasikan video Kamu.
Hashtag sama pentingnya digunakan dalam YouTube Shorts seperti dalam Instagram Reels atau video TikTok.
Menggunakan hastag membantu platform mengkategorikan video Kamu dalam niche yang tepat dan menampilkannya kepada orang yang tepat. Jadi, gunakan beberapa hashtag yang relevan dengan konten Kamu dalam setiap video Short yang Kamu buat.
5. Menggunakan musik populer
Menggunakan suara dan musik yang sedang tren dapat secara signifikan meningkatkan peluang video YouTube Shorts Kamu menjadi viral.
YouTube, sama seperti Instagram dan TikTok, suka mempromosikan konten yang sedang tren ke lebih banyak feed pengguna, jadi ketika Kamu ingin menambahkan suara ke video-mu, pertimbangkan untuk menggunakan yang sedang tren.
6. Memilih Topik Video Shorts
Pilih topik yang sesuai dengan konten utama channel Kamu. Pastikan video short Kamu memiliki relevansi dengan konten reguler. Hal ini akan membantu meningkatkan jam tayang channel Kamu secara keseluruhan.
7. Trik Looping Video Shorts
Selain video biasa, Kamu dapat mencoba membuat video looping yang dapat membuat penonton terus menonton.
Mungkin kalian pernah melihat video pendek durasi sekitar 5-10 detik yang "muter-muter" doang seolah video tersebut masih berjalan padahal sebenarnya sudah berakhir, itu karena ujung video seperti nyambung ke awal video.
Trik looping lain juga kadang ada video short yang memberikan info penting tapi hanya sekilas dah gitu dibagian ujung lagi, belum juga kebaca infonya malah video sudah berakhir dan mulai dari awal lagi. Sehingga si penonton dipaksa mau gak mau untuk putar ulang video sampe akhir lagi dan mem-pause di bagian info terakhir.
Trik itu sering Saya jumpai di video "Tempat Wisata".. "Hi guys ada tempat wisata baru nih.. keren dan sebgainya..bla bla bla.." "Ini dia alamatnya guys.." Eh si alamatnya cuma sekilas jadi gak tau dan bikin penasaran sampai putar ulang videonya..
8. Tambahkan Value (nilai) Agar Video di Share
Kuncinya adalah video Short Kamu memberikan nilai kepada penonton.
Banyak cara untuk memastikan bahwa ada nilai dalam apa yang Kamu buat. Tanyakan pada diri Kamu pertanyaan-pertanyaan ini saat Kamu membuat konten untuk YouTube Shorts:
- Apakah video ini membagikan informasi menarik yang membuat orang merasa terpesona?
- Apakah video ini cukup menghibur sehingga membuat mereka tersenyum, tertawa, mengusir kebosanan, atau mengingatkan mereka pada teman/keluarga?
- Apakah video ini memotivasi atau menginspirasi dengan cara tertentu sehingga mereka mungkin ingin membagikan pesannya dengan seseorang yang penting bagi mereka?
Jika Kamu bisa menjawab "ya" setidaknya untuk satu dari pertanyaan-pertanyaan ini, maka itu berarti YouTube Shorts Kamu bisa dibagikan dan memiliki potensi untuk menjadi viral.
Kesalahan Kesalahan dalam Membuat Video Shorts
Hindari kesalahan-kesalahan saat membuat video shorts, baik di Youtube, Instagram maupun Tiktok.
Banyak creator mengabaikan elemen-elemen ini, yang membuat penonton mudah men-skip videomu.
1. Malas Membuat Skrip
Ya kebanyakan orang pingin cepatnya saja, bikin video langsung tanpa arah, yang akhirnya pesan yang ingin disampaikan tidak terkirim dengan baik. Nomong ngalor ngidul dan berulang.
Jika Kamu bukan pembicara berpengalaman, buatlah skrip dulu, apa tujuan videomu, kata-kata apa yang pas agar penonton mudah memahaminya.
Skrip sangat bermanfaat untuk menghindari hal-hal tidak penting yang sering bikin kabur penonton.
Intinya skrip ini agar videomu singkat, padat berisi informasi, dan jelas. Sehingga retensi videomu akan tinggi dan bisa menempati posisi atas di halaman pencarian.
2. Kurang Bumbu Hiburan, Edukasi dan Emosi
Kesalahan yang sering terjadi adalah kurangnya faktor menghibur, mengedukasi, dan menggugah emosi.
Apapun fokus channel Kamu, seharusnya bisa mencakup tiga elemen ini:
Menghibur:
Jika channel Kamu fokus pada hiburan, mulailah dengan memahami penonton Kamu. Apa yang membuat mereka tertarik? Konten yang menghibur akan mendapatkan lebih banyak interaksi seperti like, komentar, dan berlangganan.
Jika channel Kamu bukan konten hiburan, sebisa mungkin sisipkan saja hiburan-hiburan kecil atau gimmick yang bisa menghibur penontonmu.
Konten hiburan tidak selalu harus lucu.
- Kejutan: Momen tak terduga atau plot twist dalam video dapat membuat penonton terkejut dan terlibat.
- Background menarik: latar belakang atau pernak-pernik juga bisa menarik minat penonton atar tetap terus menonton.
- Kecantikan Visual: Penggunaan efek visual, permainan warna yang menarik, atau tampilan estetis yang menakjubkan dapat menjadi hal yang menghibur bagi mata penonton.
- Kisah Inspiratif: Menampilkan kisah nyata atau fiksi yang menginspirasi, kisah sukses, atau pencapaian seseorang bisa menjadi sumber inspirasi dan hiburan.
- Musik dan Suara: Musik yang cocok dan penggunaan suara yang baik bisa membangun suasana yang menghibur. Lagu yang pas atau efek suara yang lucu bisa meningkatkan pengalaman penonton.
- Kreativitas: Eksplorasi kreatif, seperti seni visual, ilusi optik, atau inovasi desain, dapat menjadi hal yang menghibur penonton.
- Kehangatan dan Kebaikan: Video yang penuh dengan kebaikan, tindakan baik, atau momen-momen yang menghangatkan hati dapat memberikan kebahagiaan kepada penonton.
- Satire dan Parodi: Menyindir atau memparodikan sesuatu dengan cara yang cerdas dan lucu bisa menghibur penonton.
- Konten Interaktif: Melibatkan penonton dalam video, seperti pertanyaan atau tantangan, bisa memberikan tingkat interaktivitas yang menghibur.
- Aksi dan Keterampilan: Pertunjukan aksi, olahraga ekstrim, atau demonstrasi keterampilan yang mengesankan dapat menjadi hiburan.
- Tantangan dan Kompetisi: Memperlihatkan orang yang menghadapi tantangan atau berkompetisi bisa menimbulkan ketegangan dan kegembiraan.
- Humor Subtil: Lebih dari sekadar lelucon, humor yang lebih halus atau permainan kata-kata yang cerdas bisa menghibur penonton yang menghargainya.
Banyak channel dengan berbagai jenis konten bisa menyajikan hiburan dengan cara mereka sendiri. Cobalah hal-hal baru yang belum pernah Kamu tampilkan sebelumnya.
Mendidik:
Jika Kamu ingin mendidik, pertimbangkan cara terbaik untuk menyampaikan informasi penting dalam waktu singkat. Jangan lupakan gambar, narasi, dan proses editing yang efektif.
Konten edukasi memiliki kekuatan besar. Kamu harus memadatkan tutorial panjang menjadi video pendek yang tetap bisa difahami penonton.
Ini memerlukan latihan dalam memilih bagian-bagian penting dari tutorial Kamu.
Menggugah Emosi:
Untuk menarik perasaan penonton, Kamu perlu memahami target penonton Kamu dan menciptakan konten yang menggelitik emosi mereka. Emosi bisa beragam, seperti kebahagiaan, kebingungan, atau bahkan kemarahan.
Untuk menggugah emosi, identifikasi emosi apa yang ingin Kamu dorong pada penonton.
Emosi juga bisa dihasilkan dari cara Kamu berbicara.
Apakah Kamu ingin membuat video yang menghibur, mendidik, atau menggugah emosi penonton Kamu? Ini adalah pertanyaan kunci yang harus Kamu jawab sebelum mulai membuat video short. Apakah Kamu ingin membuat penonton tertawa, belajar sesuatu, atau merasa terinspirasi?
3. Tidak Melakukan Analisa
Kesalahan kreator yang sering terjadi adalah, hanya membuat video dan video terus tanpa melakukan review terhadap videonya.
Kenapa Video A rame, sedangkan Video B sepi? Kamu bisa melihat faktor-faktor keberhasilan dan kesalahan melalui menu Analityc.
Di YouTube Studio Kamu bisa melihat analitika untuk video panjang maupun Shorts.
Menganalisis analitika dapat sangat membantu untuk menentukan di mana orang berhenti menonton video-mu. Dan ini dapat membantu Kamu membuat video yang lebih baik.
Sebagai contoh:
Misalkan Kamu melihat bahwa
penonton berhenti menonton pada detik ke-10 video YouTube Shorts Kamu. Cek ulang video Shorts Kamu, ada apa di detik ke-10 tersebut? Apakah Kamu mulai berbicara tentang hal yang kurang penting,
yang mungkin menjadi alasan mengapa penonton kehilangan minat dan
menggulir.
Sekarang, setelah Kamu potensial mengetahui apa masalahnya, Kamu bisa mengubah cara Kamu membuat YouTube Shorts. Jadi, daripada menyebutkan saluran YouTube Kamu pada detik ke-10, coba sebutkan pada akhir video dan lihat apakah itu meningkatkan retensi penonton Kamu.
Kesimpulan
Setelah Kamu memahami fokus video Kamu, tiba saatnya untuk menciptakan konten yang kuat.
Sampaikan pesan Kamu secepat mungkin, dalam 5 detik pertama, untuk menarik perhatian penonton. Gunakan teknik editing yang kreatif dan pastikan bahwa video Kamu memiliki kandungan yang menghibur, mendidik, atau menggugah emosi.
Dengan praktik dan pengalaman, Kamu akan semakin mahir dalam menghasilkan video pendek yang berhasil.
Semoga tips dan strategi di atas membantu Kamu dalam menghasilkan video short yang sukses di YouTube.
Teruslah berlatih dan eksperimen, dan siap-siap untuk meraih popularitas! Sampai jumpa di video Kamu yang mendatang. Selamat berkarya!
Posting Komentar untuk "Strategi Membuat Video Shorts yang Baik, Tips Trik Agar Viral, dan Hindari Kesalahan"
Posting Komentar