Sistem COD (Bayar di Tempat) di Marketplace Bagi Pembeli (Mudah), Penjual (Resiko Retur) dan Kurir (Biang Penyakit)
Sistem pembayaran di tempat (COD) di berbagai marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dll, sekarang ini sudah didukung melalui beberapa ekspedisi seperti J&T, Sicepat, dan Shopee Express.
COD yang berarti Cash On Delivery atau dalam Bahasa Indonesia artinya adalah "Bayar di Tempat", merupakan metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual dalam bertransaksi jual beli online suatu barang secara tunai ketika pesanan tiba.
Hal ini tentunya hadir sebagai solusi kemudahan pembayaran bagi pembeli. Namun tentu bisa menjadi beban bagi penjual dan kurir. Berikut keluh kesah penjual dan kurir akibat sistem COD.
Pembayaran COD bagi Pembeli
ALASAN BELANJA PAKAI METODE COD:
- Malas/jauh jika transfer lewat ATM
- Tidak punya M-Banking/Rekening
- Jauh dari gerai Indo/Alfa*mart
- Terima barang baru bayar
- Tidak percaya seller, takut udah bayar, barang tidak dikirim atau ditipu
- Nyisihin sedikit buat Abang kurir
- Lebih aman dan nyaman
- Sudah terbiasa pakai COD
*Ketentuan dan syarat tentu berlaku, yang masing-masing memiliki kebijakan yang ditentukan oleh Marketplace.
Pembayaran COD bagi Kurir
Bagi kurir, sistem pembayaran di tempat ini tentu menjadi tantangan tersendiri, karena kurir harus bertemu dengan pembeli dan harus langsung menerima pembayaran dari pembeli saat barang sampai ke alamat.
Kendala cukup banyak, seperi: pembeli tidak ada di rumah/tempat, alamat palsu, alamat pelosok, telpon tidak diangkat, ketok pintu tunggu lama, tidak ada kembailan, dll.
Salah satu hal yang pernah saya alami, yaitu si kurir menitipkan barang ke satpam, tapi dia lupa bahwa paket itu adalah paket COD, sehingga pembeli menerima paket tapi belum bayar.
Ini salah satu status WA kurir yang cukup menggambarkan keluh kesahnya menjadi kurir COD:
Status WA kurir, foto iklan COD Shopee, dengan caption "Biang Penyakit" |
Sistem COD Bagi Penjual
Sebagai penjual saya juga pernah mengalami kekurangan dari sistem COD ini. Yang paling sering adalah barang kembali (retur) karena kurir tidak bertemu dengan pembeli.
Barang kembali bikin cukup kecewa, dan prosesnya lama banget bisa sampe sebulan. Hingga saya menulis artikel ini, 2 barang saya yang ditujukan ke luar pulau Jawa yaitu ke Sumatera dan Kalimantan, keduanya retur dan sudah hampir satu bulan belum saya terima barangnya.
Barang retur juga gak dikirim-kirim sama kurir, jadi kita harus ambil sendiri ke agen tempat kita mengirim barang tersebut. Dalam kasus saya, tracking madeg lama belum sampai agen tempat saya kirim, akhirnya saya kejar ke Sicepat area lain sesuai tracking, eh ternyata sudah berjalan menuju agen tempat pengiriman.
COD retur bagi penjual intinya rugi packing dan rugi waktu, belum lagi kalau barang rusak di perjalanan.
Tanya Jawab dan Kesimpulan Tentang Sistem Bayar Ditempat (COD)
Pertanyaan : "Apakah pesanan dengan metode COD bisa dibatalkan?"
Jawaban : "Jika sudah dalam pengiriman, maka pesanan tersebut tidak bisa dibatalkan. Pembeli tidak boleh membuka paket sebelum membayar."
Pertanyaan : "Bagaimana jika barang rusak atau tidak sesuai deskripsi setelah pesanan diterima?"
Jawaban : "Selalu rekam video dan ambil gambar paket tersebut saat unboxing sebagai bukti jika akan retur barang kepada penjual. Kurir bertugas mengantar barang, bukan sebagai penjual. Untuk retur barang hubungi penjual langsung."
Metode pembayaran COD sebenarnya memudahkan para pembeli dari beberapa kendala atau alasan diatas.
Para pembeli diharapkan dapat bekerja sama dengan membayar paket sesuai harga dan selalu di rumah saat kurir mengantarkan barang.
Jikapun berhalangan dan harus bepergian, titipkan uang pada keluarga atau tetangga agar tidak mempersulit pekerjaan orang lain, khususnya para kurir yang harus mengantar banyak barang kepada customer.
Pembeli dilarang keras membuka paket sebelum membayarnya. Jika ada masalah setelah barang diterima, pembeli bisa mengajukan prngembalian barang/retur langsung kepada penjual.
Hai seller, itulah beberapa alasan kenapa pembeli memilih metode pembayaran COD.
Sementara banyak diluar sana pembeli yang bayar COD sering bermasalah, tidak sedikit para buyer dengan metode pembayaran ini yang amanah.
Jadi mengaktifkan atau menonaktifkan fitur COD pada toko adalah pilihan masing-masing seller.
Tentu saja semua ada kelebihan dan kekurangannya.
Baca Juga: JNE vs J&T vs SiCepat, mana yang paling cepat sampai tujuan?
Posting Komentar untuk "Sistem COD (Bayar di Tempat) di Marketplace Bagi Pembeli (Mudah), Penjual (Resiko Retur) dan Kurir (Biang Penyakit)"
Posting Komentar