Mengungkap Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Rezeki Dunia Akhirat yang Halal dan Barokah
Seret rezeki? Merasa sudah banyak usaha tapi hasilnya selalu dirasa kuran? Mungkin usaha Anda kurang maksimal, kurang lengkap amalannya. Artikel ini akan mengungkap ayat-ayat Al-Qur'an tentang rezeki dunia akhirat yang halal dan barokah.
Kutipan dan inspirasi dari ceramah Ustadz Adi Hidayat,
Sebagai muslim kita meyakini bahwa Allah adalah pemberi rezeki, dan sadar atau tidak setiap muslim meminta rezeki setiap hari..
Setiap hari sholat yang pada setiap diantara dua sujudnya ada bacaan do'a meminta rizki yaitu dengan mengucapkan..
Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa’nii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku)” (HR. Ibnu Majah no.740, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Jadi jangan lewatkan sholat setiap hari karena disitu ada do'a meminta rejeki, keberkahan, dan lain-lainnya.
Rezeki tidak diberikan secara langsung kepada setiap mahluk, tetapi Allah menyebarkan melalui berbagai macam media yang bisa kita dapat darinya.
Dengan demikian kita harus berusaha mengambil rejeki itu. Bagaimana caranya? Dimana saja tempat-tempatnya?
Ihtiar, usaha? Ya, tapi masalahnya banyak orang terjebak di situ, mencari rezeki tetapi malah membuat lalai terhadap urusan ibadah.
Dalam Islam kita tidak boleh malah tersibukkan oleh mencari rejeki duniawi saja dan malah terbengkalai ibadahnya. Jangan sampai kita hanya mendapat rejeki dunia saja, tapi melewatkan rejeki yang akan kita tuai di akhirat nanti.
Jangan sampai rejeki dunia mengalahkan rejeki akhirat, misal dengan cara usaha yang didalamnya terdapat permainan-permaian curang, suap, korupsi, manipulasi, tipudaya, dll.
Yang perlu kita contoh..
Abubakar Sidiq, RA., salah satu sahabat rasulullah, beliau seorang pedagang sukses, pebisnis sukses, hartanya banyak, tapi..
Begitulah konsep pencarian rejeki dalam Islam, tidak hanya cari harta benda yang sifatnya duniawi saja tapi juga rejeki yang sifatnya sebagai bekal nanti di akhirat.
Dengan penggabungan dunia akhiat maka akan terjauhkan dari dosa-dosa memakan rejeki haram, terhindar dari keserakahan yang membuat kesenjangan sosial.
Kok bisa? Apa Rahasianya? Karena beliau penghafal Al-Qur'an sehingga tahu ayat-ayat tentang rezeki untuk diamalkan. Itulah kuncinya, itulah rahasianya.
Dalilnya.. Surat An-Najm Ayat 39
Arab-Latin: Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā
Artinya: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,"
Dan berikut adalah dalil turunannya..
Intinya:
Berusahalah dengan bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki, baik bekerja maupun berdagang atau menjalankan bisnis. Jangan mengeluh, terus saja berproses, hasilnya mungkin tidak akan datang secara instan, maka terus berproses bekerja secara tuntas dan ikhlas.
Ada kalanya dalam berusaha itu tidak menghasilkan, jangan mengeluh dan jangan berprasangka buruk terhadap Allah, jadikan itu sebagai ujian untuk kita terus belajar dari kesalahan agar kita lebih baik lagi, dan dengan pelajaran-pelajaran itu kita akan lebih banyak ilmunya dan lebih mudah dalam mencari rezeki.
Selain itu, utamakan ibadah, utamakan sholat, jangan kesiangan sholat subuh, utamakan mencari rezeki bekal akhirat jangan sampai harta dunia mengalahkan pahala. Ingat sholat sunat qobla shubuh saja nilainya lebih baik dari dunia beserta isinya, apalagi sholat wajib! Artinya akhirat lebih utama dari dunia.
Dengan iman atau meyakini bahwa dunia tidak ada apa-apanya dibanding akhirat maka tidak ada orang beriman (mu'min) yang melakukan korupsi, kecurangan, manipulasi dan sejenisnya. Hanya munfik saja yang melakukan kedzoliman itu. Itulah konsep Islam yang hebat.
Makanlah yang halal lagi baik! Bersyukur, bertakwa, berbuat baik kepada orang tua, sholat wajib, sholat sunat dhuha dan tahajud.
Dalilnya.. Surat Ibrahim (14) Ayat 7
Arab-Latin: Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd
Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."
Dalil turunannya..
Intinya:
Selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Wajib zakat jika sudah terpenuhi syaratnya. Nafkahi istri, keluarga, dan orang tua. Infaq. Biasakan shodaqoh setiap hari dan setiap dapat rezeki.
Begitu Anda kerjakan itu karena Allah, maka Allah akan merawat Anda dan menjadikan dunia kecil bagi Anda. Apapun yang Anda butuhkan In shaa Allah akan selalu ada.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak videonya:
Semoga bermanfaat! Khususnya buat saya pribadi. Sebarkan ke saudara-saudara muslim.
Sumber Rezeki dari Allah
Kutipan dan inspirasi dari ceramah Ustadz Adi Hidayat,
Sebagai muslim kita meyakini bahwa Allah adalah pemberi rezeki, dan sadar atau tidak setiap muslim meminta rezeki setiap hari..
Setiap hari sholat yang pada setiap diantara dua sujudnya ada bacaan do'a meminta rizki yaitu dengan mengucapkan..
Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa’nii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku)” (HR. Ibnu Majah no.740, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Jadi jangan lewatkan sholat setiap hari karena disitu ada do'a meminta rejeki, keberkahan, dan lain-lainnya.
Rezeki tidak diberikan secara langsung kepada setiap mahluk, tetapi Allah menyebarkan melalui berbagai macam media yang bisa kita dapat darinya.
Dengan demikian kita harus berusaha mengambil rejeki itu. Bagaimana caranya? Dimana saja tempat-tempatnya?
Ihtiar, usaha? Ya, tapi masalahnya banyak orang terjebak di situ, mencari rezeki tetapi malah membuat lalai terhadap urusan ibadah.
Dalam Islam kita tidak boleh malah tersibukkan oleh mencari rejeki duniawi saja dan malah terbengkalai ibadahnya. Jangan sampai kita hanya mendapat rejeki dunia saja, tapi melewatkan rejeki yang akan kita tuai di akhirat nanti.
Jangan sampai rejeki dunia mengalahkan rejeki akhirat, misal dengan cara usaha yang didalamnya terdapat permainan-permaian curang, suap, korupsi, manipulasi, tipudaya, dll.
Yang perlu kita contoh..
Abubakar Sidiq, RA., salah satu sahabat rasulullah, beliau seorang pedagang sukses, pebisnis sukses, hartanya banyak, tapi..
- selalu sempat membaca dan menghafal Al-Qur'an
- selalu sempat sholat berjamaah di masjid
- masih sempat sholat tahajud
- sedekah setiap hari
- selalu menyempatkan menjenguk orang sakit
- selalu menyempatkan menyolatkan dan mengantar orang meninggal ke kubur
Begitulah konsep pencarian rejeki dalam Islam, tidak hanya cari harta benda yang sifatnya duniawi saja tapi juga rejeki yang sifatnya sebagai bekal nanti di akhirat.
Dengan penggabungan dunia akhiat maka akan terjauhkan dari dosa-dosa memakan rejeki haram, terhindar dari keserakahan yang membuat kesenjangan sosial.
Kok bisa? Apa Rahasianya? Karena beliau penghafal Al-Qur'an sehingga tahu ayat-ayat tentang rezeki untuk diamalkan. Itulah kuncinya, itulah rahasianya.
Ihtiar (Usaha) Mencari Rejeki dari Allah
Dalilnya.. Surat An-Najm Ayat 39
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Arab-Latin: Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā
Artinya: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,"
Dan berikut adalah dalil turunannya..
- Surat Al-Baqarah (2) Ayat 168.. "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
- Surat Al-Baqarah (2) Ayat 172.. "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."
- Surat Al-A’raf (7) Ayat 96.. "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
- Surat Al-Ahqaf (46) Ayat 15.. "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"."
- Surat Al-Isra (17) Ayat 78.. "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
- Surat Al-Isra (17) Ayat 79.. "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
- Surat Al-Isra (17) Ayat 80.. "Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong."
- Surat Al-Isra (17) Ayat 81.. "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."
- Surat Al-Isra (17) Ayat 82.. "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."
- Surat Al-Muzammil (74) Ayat 1-20.. "Hai orang yang berselimut (Muhammad), (1)
bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (2)
(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. (3)
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (4)
Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. (5)
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (6)
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (7)
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (8)
(Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (9)
Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. (10)
Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. (11)
Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. (12)
Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. (13)
Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan. (14)
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun. (15)
Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat. (16)
Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. (17)
Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana. (18)
Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya. (19)
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (20)" - Surat Al-Hijr (15) Ayat 9.. "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
- Surat Al-Qamar (54) Ayat 17.. "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"
- Surat Az-Zariyat (51) Ayat 18.. "Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar."
- Surat Ali ‘Imran (3) Ayat 35.. "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (35)
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". (36)
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (37)
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (38)
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh". (39)
Intinya:
Berusahalah dengan bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki, baik bekerja maupun berdagang atau menjalankan bisnis. Jangan mengeluh, terus saja berproses, hasilnya mungkin tidak akan datang secara instan, maka terus berproses bekerja secara tuntas dan ikhlas.
Ada kalanya dalam berusaha itu tidak menghasilkan, jangan mengeluh dan jangan berprasangka buruk terhadap Allah, jadikan itu sebagai ujian untuk kita terus belajar dari kesalahan agar kita lebih baik lagi, dan dengan pelajaran-pelajaran itu kita akan lebih banyak ilmunya dan lebih mudah dalam mencari rezeki.
Selain itu, utamakan ibadah, utamakan sholat, jangan kesiangan sholat subuh, utamakan mencari rezeki bekal akhirat jangan sampai harta dunia mengalahkan pahala. Ingat sholat sunat qobla shubuh saja nilainya lebih baik dari dunia beserta isinya, apalagi sholat wajib! Artinya akhirat lebih utama dari dunia.
Dengan iman atau meyakini bahwa dunia tidak ada apa-apanya dibanding akhirat maka tidak ada orang beriman (mu'min) yang melakukan korupsi, kecurangan, manipulasi dan sejenisnya. Hanya munfik saja yang melakukan kedzoliman itu. Itulah konsep Islam yang hebat.
Makanlah yang halal lagi baik! Bersyukur, bertakwa, berbuat baik kepada orang tua, sholat wajib, sholat sunat dhuha dan tahajud.
Menambah Rejeki dari Allah dengan Cara Bersyukur
Dalilnya.. Surat Ibrahim (14) Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Arab-Latin: Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd
Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."
Dalil turunannya..
- Surat At-Taubah (9) Ayat 103.. "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
- Surat At-Taubah (9) Ayat 60.. "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
- Surat Al-Baqarah (2) Ayat 261.. "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
- Surat Al-Baqarah (2) Ayat 262.. "Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
- Surat Al-Baqarah (2) Ayat 263.. "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."
Intinya:
Selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Wajib zakat jika sudah terpenuhi syaratnya. Nafkahi istri, keluarga, dan orang tua. Infaq. Biasakan shodaqoh setiap hari dan setiap dapat rezeki.
Begitu Anda kerjakan itu karena Allah, maka Allah akan merawat Anda dan menjadikan dunia kecil bagi Anda. Apapun yang Anda butuhkan In shaa Allah akan selalu ada.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak videonya:
Semoga bermanfaat! Khususnya buat saya pribadi. Sebarkan ke saudara-saudara muslim.
Posting Komentar untuk "Mengungkap Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Rezeki Dunia Akhirat yang Halal dan Barokah"
Posting Komentar